“Aku sayang kamu, meski kamu nggak menyadarinya. Aku berusaha membuatmu cemburu, tapi kamu tenang aja. Apa kamu hanya berpura-pura menutupi rasa suka di balik persahabatan kita?”—pejuang friend zone 1

“Kamu terlihat sayang sama aku, perhatian, dan selalu ada setiap waktu. Tapi, saat aku mau bilang sayang, kamu cuma mau kita temenan.”—pejuang friend zone 2

“Aku dan kamu memang bersahabat. Tapi, apa salah kalau cinta hinggap dengan semena-mena di antara kita? Kenapa kita nggak saling jujur aja dan keluar dari friend zone yang menyiksa?”—pejuang friend zone 3

“Aku suka sama dia, bukan kamu. Katanya kamu sahabatku, tapi kenapa naksir aku juga? Mau bikin persahatan kita rusak sia-sia?”—target friend zone

Setelah semua rute pelik yang dialami pejuang friend zone di dunia ini, menurutmu, apa mereka berhak bahagia di akhir cerita?

TENTANG PENULIS:

Vanesa Marcella—yang biasanya dipanggil Vane di sekolah—adalah cewek yang pemalu, ia gemar nonton

drama Korea dan suka menggambar. Akhir-akhir ini ia sedang ngefan banget sama Gong Yoo gara-gara drama Korea yang baru ia tonton. Dan, yang pasti, jumlah bukunya lebih banyak daripada jumlah sepatunya. Vane mengawali karier menulisnya di Wattpad pada 2014. Hasilnya, novel berjudul Friend Zone yang merupakan prekuel dari kisah David-Abel, terbit pada 2016. Friend Zone Alert adalah buku kedua yang ia tulis bersama teman-teman penulisnya. Sapa Vanesa di sini, ya!

Instagram: vanesamarcella

Wattpad: Mylullaby_

Dyah Prameswarie, penulis yang mencintai kuliner dan dunia menulis dalam satu waktu. Ia kerap kali menemukan ide menulis fiksi saat menghadapi adonan roti atau sebaliknya, memelipir ke dapur karena terinspirasi tulisanfiksinya sendiri. Beberapa novel yang telah ia tulis yaitu Dua Masa di Mata Fe, Swarna Alor, dan Gendhis True Forget Me Not. Apa pun tentang makanan, Dyah akan bersemangat sekali.

Silakan hubungi Dyah di:

Surel: prameswariedyah@gmail.com

Instagram: @dyahprameswarie