JATUH CINTA KEPADA-NYA

AGAMA & FILSAFAT
Penerbit  :  NOURA BOOKS PUBLISHING
Penulis  :  Fahruddin Faiz

 

Seseorang yang tak pernah mencintai, tak akan pernah bisa mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Maka, mencintai hal-hal yang bersifat duniawi menjadi penting sebagai persiapan mencintai Tuhan. Meski cinta kepada manusia ada batasnya, tapi mengajarkan hati untuk berkorban, memberi manfaat, dan hidup bermakna.

 

Jatuh cinta juga berarti siap mengalami kekecewaan dan patah hati dalam perjalanannya, yang jika dirawat dengan benar justru akan menumbuhkan cinta sejati. Karena cinta...

Rp. 89,000

*Harga belum termasuk diskon reseller.

Stok: Untuk membeli produk ini harus menjadi RESELLER terlebih dahulu

Deskripsi Produk

 

Seseorang yang tak pernah mencintai, tak akan pernah bisa mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Maka, mencintai hal-hal yang bersifat duniawi menjadi penting sebagai persiapan mencintai Tuhan. Meski cinta kepada manusia ada batasnya, tapi mengajarkan hati untuk berkorban, memberi manfaat, dan hidup bermakna.

 

Jatuh cinta juga berarti siap mengalami kekecewaan dan patah hati dalam perjalanannya, yang jika dirawat dengan benar justru akan menumbuhkan cinta sejati. Karena cinta tidak sekadar relasi antarmanusia, tetapi berakar pada kasih sayang Ilahi yang menyatukan segala sesuatu. Sehingga, cinta tidak hanya menghangatkan jiwa, tetapi juga membersihkan hati dari belenggu duniawi.

 

Jatuh Cinta kepada-Nya adalah perjalanan menuju cinta hakiki, cinta yang mengalir dari hati yang telah melampaui keduniawian. Melalui ajaran-ajaran para sufi dan filsuf yang telah menempuh jalan ini, pembaca diajak merenungkan makna mendalam tentang cinta Ilahi dan langkah-langkah untuk menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Seseorang yang tak pernah mencintai, tak akan pernah bisa mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Maka, mencintai hal-hal yang bersifat duniawi menjadi penting sebagai persiapan mencintai Tuhan. Meski cinta kepada manusia ada batasnya, tapi mengajarkan hati untuk berkorban, memberi manfaat, dan hidup bermakna.

 

Jatuh cinta juga berarti siap mengalami kekecewaan dan patah hati dalam perjalanannya, yang jika dirawat dengan benar justru akan menumbuhkan cinta sejati. Karena cinta tidak sekadar relasi antarmanusia, tetapi berakar pada kasih sayang Ilahi yang menyatukan segala sesuatu. Sehingga, cinta tidak hanya menghangatkan jiwa, tetapi juga membersihkan hati dari belenggu duniawi.

 

Jatuh Cinta kepada-Nya adalah perjalanan menuju cinta hakiki, cinta yang mengalir dari hati yang telah melampaui keduniawian. Melalui ajaran-ajaran para sufi dan filsuf yang telah menempuh jalan ini, pembaca diajak merenungkan makna mendalam tentang cinta Ilahi dan langkah-langkah untuk menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari.

">

Seseorang yang tak pernah mencintai, tak akan pernah bisa mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Maka, mencintai hal-hal yang bersifat duniawi menjadi penting sebagai persiapan mencintai Tuhan. Meski cinta kepada manusia ada batasnya, tapi mengajarkan hati untuk berkorban, memberi manfaat, dan hidup bermakna.

 

 

Jatuh cinta juga berarti siap mengalami kekecewaan dan patah hati dalam perjalanannya, yang jika dirawat dengan benar justru akan menumbuhkan cinta sejati. Karena cinta tidak sekadar relasi antarmanusia, tetapi berakar pada kasih sayang Ilahi yang menyatukan segala sesuatu. Sehingga, cinta tidak hanya menghangatkan jiwa, tetapi juga membersihkan hati dari belenggu duniawi.

 

Jatuh Cinta kepada-Nya adalah perjalanan menuju cinta hakiki, cinta yang mengalir dari hati yang telah melampaui keduniawian. Melalui ajaran-ajaran para sufi dan filsuf yang telah menempuh jalan ini, pembaca diajak merenungkan makna mendalam tentang cinta Ilahi dan langkah-langkah untuk menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Seseorang yang tak pernah mencintai, tak akan pernah bisa mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Maka, mencintai hal-hal yang bersifat duniawi menjadi penting sebagai persiapan mencintai Tuhan. Meski cinta kepada manusia ada batasnya, tapi mengajarkan hati untuk berkorban, memberi manfaat, dan hidup bermakna.

 

Jatuh cinta juga berarti siap mengalami kekecewaan dan patah hati dalam perjalanannya, yang jika dirawat dengan benar justru akan menumbuhkan cinta sejati. Karena cinta tidak sekadar relasi antarmanusia, tetapi berakar pada kasih sayang Ilahi yang menyatukan segala sesuatu. Sehingga, cinta tidak hanya menghangatkan jiwa, tetapi juga membersihkan hati dari belenggu duniawi.

 

Jatuh Cinta kepada-Nya adalah perjalanan menuju cinta hakiki, cinta yang mengalir dari hati yang telah melampaui keduniawian. Melalui ajaran-ajaran para sufi dan filsuf yang telah menempuh jalan ini, pembaca diajak merenungkan makna mendalam tentang cinta Ilahi dan langkah-langkah untuk menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari.

">

 

Seseorang yang tak pernah mencintai, tak akan pernah bisa mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Maka, mencintai hal-hal yang bersifat duniawi menjadi penting sebagai persiapan mencintai Tuhan. Meski cinta kepada manusia ada batasnya, tapi mengajarkan hati untuk berkorban, memberi manfaat, dan hidup bermakna.

 

Jatuh cinta juga berarti siap mengalami kekecewaan dan patah hati dalam perjalanannya, yang jika dirawat dengan benar justru akan menumbuhkan cinta sejati. Karena cinta tidak sekadar relasi antarmanusia, tetapi berakar pada kasih sayang Ilahi yang menyatukan segala sesuatu. Sehingga, cinta tidak hanya menghangatkan jiwa, tetapi juga membersihkan hati dari belenggu duniawi.

 

Jatuh Cinta kepada-Nya adalah perjalanan menuju cinta hakiki, cinta yang mengalir dari hati yang telah melampaui keduniawian. Melalui ajaran-ajaran para sufi dan filsuf yang telah menempuh jalan ini, pembaca diajak merenungkan makna mendalam tentang cinta Ilahi dan langkah-langkah untuk menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Seseorang yang tak pernah mencintai, tak akan pernah bisa mencintai Tuhan dengan sepenuh hati. Maka, mencintai hal-hal yang bersifat duniawi menjadi penting sebagai persiapan mencintai Tuhan. Meski cinta kepada manusia ada batasnya, tapi mengajarkan hati untuk berkorban, memberi manfaat, dan hidup bermakna.

 

Jatuh cinta juga berarti siap mengalami kekecewaan dan patah hati dalam perjalanannya, yang jika dirawat dengan benar justru akan menumbuhkan cinta sejati. Karena cinta tidak sekadar relasi antarmanusia, tetapi berakar pada kasih sayang Ilahi yang menyatukan segala sesuatu. Sehingga, cinta tidak hanya menghangatkan jiwa, tetapi juga membersihkan hati dari belenggu duniawi.

 

Jatuh Cinta kepada-Nya adalah perjalanan menuju cinta hakiki, cinta yang mengalir dari hati yang telah melampaui keduniawian. Melalui ajaran-ajaran para sufi dan filsuf yang telah menempuh jalan ini, pembaca diajak merenungkan makna mendalam tentang cinta Ilahi dan langkah-langkah untuk menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Spesifikasi Produk

SKU  :  NA-263
ISBN  :  9786232424630
Berat  :  320 gram
Dimensi (P/L/T)  :  14 cm/ 21 cm/ 2 cm
Halaman  :  296
Tahun Terbit  :  2024
Jenis Cover  :  Soft Cover