SWEET POSSESSIVE BOYFRIEND
FIKSIPenerbit | : | MIZAN PUSTAKA |
Penulis | : | Dewi Serayu (data ini jangan dipake lagi, pake yang dewi woro serayu) |
Sejauh mana cinta dapat mentoleransi keburukan kekasihnya?
Siska ragu dengan sisi gelap Raga. Sialnya, Siska selalu memaafkan karena hal-hal manis yang konsisten Raga lakukan untuknya. Sudah tiga tahun Siska pacaran dengan Raga, cowok paling diinginkan di SMA Garuda. Sengaja Siska merahasiakan hubungan ini untuk keselamatan mereka berdua.
Raga telah menyelamatkan Siska dari perundungan selama SMP, juga yang sigap menyelamatkannya saat dia diculik. Raga membuktikan cintanya kepada Siska, dengan tidak tergoda...
*Harga belum termasuk diskon reseller.
Deskripsi Produk
Sejauh mana cinta dapat mentoleransi keburukan kekasihnya?
Siska ragu dengan sisi gelap Raga. Sialnya, Siska selalu memaafkan karena hal-hal manis yang konsisten Raga lakukan untuknya. Sudah tiga tahun Siska pacaran dengan Raga, cowok paling diinginkan di SMA Garuda. Sengaja Siska merahasiakan hubungan ini untuk keselamatan mereka berdua.
Raga telah menyelamatkan Siska dari perundungan selama SMP, juga yang sigap menyelamatkannya saat dia diculik. Raga membuktikan cintanya kepada Siska, dengan tidak tergoda pada Luccy, murid baru yang paling cantik dan menawan saat itu.
Namun, di luar sifat manisnya itu, ada kebiasaan buruk yang mengganggu dan menghancurkan hidup orang banyak. Siska kira, dia telah membuat Raga bertaubat selama tiga tahun terakhir. Ternyata iblis itu muncul lagi dalam tatapan tajamnya. Kekasihnyalah yang membuat kekacauan di ibu kota.
Tak hanya itu, Siska menduga, sahabatnya celaka karena ulah Raga. Rasa bersalah Siska atas sahabatnya terus mengganggu hingga dia bimbang, apakah dia akan tetap mempertahankan Raga?
Dengan wajah panik, seorang gadis berseragam putih-abu melompat turun dari dalam angkutan umum yang baru saja berhenti tepat di depan sebuah SMA. Ekspresinya kian panik ketika gerbang hitam besar dengan plang bertuliskan “SMA Garuda” di atasnya sudah tertutup rapat. Gadis itu menggerutu pelan, merutuki dirinya sendiri karena tidur terlalu larut demi menonton video musik idolanya yang baru saja dirilis. Iris matanya memandangi gerbang itu selama sepersekian detik sebelum akhirnya menghela napas pelan dan melangkahkan kaki menyeberangi jalanan di depannya.
Fransiska Wijaya, siswi berseragam putih-abu itu memutuskan sarapan pagi dengan santai di warteg yang ada di seberang jalan sekolah ketimbang bersedih hati meratapi nasib malangnya pagi hari ini. “Terlambat lagi, Non?” Bu Indah, pemilik warteg, bertanya seraya mengambilkan pesanan salah satu pelanggan di warungnya.
“Iya, Bu.”
Bu Indah menggeleng pelan. “Duh, kamu ini, kok, sering banget terlambat, sih? Mana kalau terlambat selalu ke sini. Nanti, warung Ibu bisa dicurigai jadi tempat bolos,” ujar Bu Indah pura-pura marah sambil tertawa pelan.
“Sering apanya? Baru sepuluh kali, kok.”Balasan santai yang Siska lontarkan sontak mengundang tawa Bu Indah.
“Sepuluh kali, kok, baru. Kamu ini ada-ada aja.”
Siska terkekeh pelan. “Bu, aku mau kayak biasa, ya.”
Bu Indah mengangguk pelan, lalu me-ngambilkan pesanan yang Siska inginkan.
Tak lama, Bu Indah menyerahkan sepiring nasi yang sudah diberi beberapa lauk ditemani segelas minuman. “Ini.”
Siska menyambut makanan itu dengan mata berbinar. “Makasih, Bu.”
“Sama-sama.”
Bukan makanan mewah, hanya sepiring nasi dengan tumis kangkung dan tempe, diiringi segelas es teh manis. Tetapi apa pun yang membuat perut Siska kenyang—selain menatap wajah tampan idolanya—sudah dapat membuat hatinya senang. Apalagi ini bukan soal berapa banyak lauk di atas piring, melainkan berapa banyak porsinya. Tubuhnya saja yang mungil, tetapi porsi makannya melebihi kuli bangunan.
“Pacar Non tahu kalau Non sering bolos ke sini?” Bu Indah tiba-tiba bertanya dari balik etalase warungnya.
Sekadar informasi, selain menyantap pangan-an di warteg Bu Indah, Siska juga rajin membuka talkshow tentang kehidupannya kepada wanita setengah baya itu, termasuk kisah percintaannya.
“Oh, iya, Raga!” Siska memekik seraya menepuk dahinya pelan. Gadis itu buru-buru mengeluarkan ponsel dan mengetikkan beberapa pesan untuk orang yang tadi dia panggil Raga.
Raga Galak!
Raga, aku enggak masuk sampe jam istirahat pertama.
Aku enggak bolos, loh, ya, salahin gerbangnya yang udah ditutup jadi aku gak bisa masuk. Nanti aku nonton kamu main basket.
Love you!
Siska mendengkus pelan mendapati pesannya hanya dibaca saja.
Fransiska Wijaya atau yang lebih dikenal dengan Siska ini adalah seorang pelajar tingkat dua di SMA Garuda. Ketika berada di sekolah, Siska hanyalah seorang murid biasa yang memiliki kapasitas otak pas-pasan. Siska polos dan ceroboh. Gadis itu juga hanya melakukan apa pun sesuai keinginannya sendiri. Keras kepala dan sulit untuk diatur, itulah ciri khasnya.
Siska memiliki rambut berwarna cokelat sebahu, kulitnya putih, hidungnya mancung, dan bibir berwarna pink alami. Siska bungsu dari dua bersaudara, kakak laki-lakinya sedang menempuh pendidikan di London, Inggris. Siska berasal dari keluarga kaya. Ayahnya bekerja di salah satu perusahaan minyak di Asia, sedangkan ibunya mantan perancang busana beberapa label ternama.
Walau dibesarkan dari keluarga kaya, kedua orangtua Siska mengajarkan anak-anaknya agar selalu bersikap rendah hati dan tidak sombong. Sikap itu tertanam sejak kecil dalam diri Siska hingga membuatnya menjadi pribadi yang mandiri. Itulah alasannya, Siska berangkat ke sekolah menggunakan angkutan umum. Siska juga memiliki kekasih yang telah menemaninya kurang lebih tiga tahun terakhir. Raga Dirgantara namanya.
Spesifikasi Produk
SKU | : | RY-91 |
ISBN | : | 9786235866222 |
Berat | : | 240 gram |
Dimensi (P/L/T) | : | 14 cm/ 21 cm/ 2 cm |
Halaman | : | 264 |
Tahun Terbit | : | 2022 |
Jenis Cover | : | Soft Cover |