NASIHAT AL-GHAZALI 2: CAHAYA KEARIFAN


Penerbit  :  PASTEL
Penulis  :  ANDITYAS PRABA & RIZKI GONI

Jika kau tidak berjuang keras mengalahkan nafsu, hatimu tak akan diterangi oleh cahaya kearifan. —Imam Al-Ghazali

Ketinggian ilmu Imam Al-Ghazali diakui seluruh umat Muslim. Sebagai penghormatan, dialah satu-satunya ulama yang digelari Hujjatul Islam (Bukti Islam). Karya-karyanya, seperti Ihya' Ulumuddin, Bidayatul Hidayah, dan Minhajul Abidin, menjadi rujukan seluruh Dunia Islam hingga hari ini.
Salah satu karyanya yang paling populer adalah Ayyuhal Walad. Kitab ini sangat...

Rp. 65,000

*Harga belum termasuk diskon reseller.

Stok: Untuk membeli produk ini harus menjadi RESELLER terlebih dahulu

Deskripsi Produk

Jika kau tidak berjuang keras mengalahkan nafsu, hatimu tak akan diterangi oleh cahaya kearifan. —Imam Al-Ghazali

Ketinggian ilmu Imam Al-Ghazali diakui seluruh umat Muslim. Sebagai penghormatan, dialah satu-satunya ulama yang digelari Hujjatul Islam (Bukti Islam). Karya-karyanya, seperti Ihya' Ulumuddin, Bidayatul Hidayah, dan Minhajul Abidin, menjadi rujukan seluruh Dunia Islam hingga hari ini.
Salah satu karyanya yang paling populer adalah Ayyuhal Walad. Kitab ini sangat digemari karena ringkas, pembahasannya ringan dan mudah dipahami. Berisi naat-nasihat tentang akhlak, ilmu, dan amal, kitab ini amat bermanfaat bagi remaja, pelajar, santri, dan umat Muslim pada umumnya.
Kini, melalui buku ini, kita bisa menikmati secara lebih fun nasihat-nasihat Imam Al-Ghazali dalam bentuk komik. Bersama tokoh Rijal dan Nissa, dua Muslim milenial, kita menyelami kearifan yang diwariskan Imam Al-Ghazali dan relevansinya dalam kehidupan modern.

Wahai Anakku! Ketahuilah bahwa nasihat yang baik haruslah bersumber pada Nabi SAW .

Nasihat yang baik adalah nasihat yang membuat manusia cenderung pada akhirat dan tidak berlebihan mencintai dunia.



Pengantar Penulis

Nama Imam Al-Ghazali sudah tak asing bagi kebanyakan umat Muslim di Indonesia. Karya-karya beliau, seperti Ihya’ Ulumuddin, Bidayatul Hidayah, dan Minhajul Abidin, amat populer di kalangan pembaca Muslim Indonesia. Selain itu, kitab-kitab beliau menjadi rujukan di pesantren-pesantren tradisional Nusantara, terutama dalam masalah tasawuf.

Mungkin, karena nama Al-Ghazali begitu lekat di benak saya, spontan terlontar ide membuat komiknya dalam diskusi dengan Penerbit Mizan. Alhamdulillah, rupanya redaksi tertarik dengan ide itu, bahkan meminta terbit tidak hanya satu buku, tetapi dalam bentuk seri. Itulah awal mula kelahiran Seri Komik Al-Ghazali. Sebelum menggarap seri ini, saya telah menyusun naskah Seri Komik Sufi Rumi yang juga diterbitkan Mizan. Beruntung, komikus partner saya di Komik Sufi Rumi, kembali dapat berkolaborasi membuat seri baru ini.

Komik tentang Al-Ghazali bukan hal yang benar-benar baru. Di dalam dan luar negeri, sejumlah komikus telah mengangkat ajaran Al-Ghazali, baik berupa potongan-potongan kisah maupun satu buku utuh. Di Indonesia, misalnya, telah terbit komik Karung Mutiara Al-Ghazali. Agar menawarkan hal baru, saya tidak mengadaptasi anekdot-anekdot atau hikmah-hikmah yang diambil dari berbagai karya Al-Ghazali. Untuk menyusun komik di tangan Anda ini, saya memutuskan hanya mengambil dari satu kitab Al-Ghazali: Ayyuhal Walad.

Kitab tersebut saya pilih karena isinya ringkas, mudah dipahami, sesuai untuk berbagai kalangan dan usia, dan mengandung banyak pelajaran. Kitab ini populer di kalangan santri karena isinya tentang ilmu dan pengamalannya sangat sesuai untuk kebutuhan mereka. Terjemahan bahasa Indonesia kitab ini rupanya juga cukup populer, terbukti dengan terbitnya berbagai versi terjemahannya. Salah satu versi terjemahan yang legendaris yaitu karya M. Zain Djambek, yang terbit pertama kali pada 1930-an dengan judul O Anak! dan berkali-kali dicetak ulang. Terjemahan ini tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di kalangan Muslim berbahasa Melayu di Asia Tenggara. Sehingga, di kemudian hari, versi ini juga diterbitkan di Malaysia dengan judul Hai Anak.

Meski komik ini berupaya menyuguhkan seluruh intisari Ayyuhal Walad, tetap saja tidak bisa menggantikan kitab aslinya. Saya hanya berharap komik ini menjadi pengantar pembaca untuk menyelami langsung teks Ayyuhal Walad. Apalagi, tidak semua petuah cocok diadaptasi ke dalam bahasa visual. Oleh karenanya, sejumlah petuah ditampilkan dalam bentuk teks di halaman-halaman pembuka bab.

Ucapan terima kasih sepatutnya saya layangkan kepada redaksi Penerbit Mizan yang memberi kesempatan seri komik ini terwujud. Juga kepada Rizki Goni yang masih bersedia menuangkan naskah-naskah saya ke dalam dunia visual. Tak ketinggalan kepada para pem baca, baik yang sebelumnya telah mengenal tulisan saya di Komik Sufi Rumi, maupun yang baru saja berjumpa di komik ini. Terima kasih telah menyisihkan waktu membaca karya sederhana ini, di tengah kesibukan dunia yang makin laju. Mari, kita simak bersama nasihat-nasihat sang Imam.

Andityas Praba

Spesifikasi Produk

SKU  :  UB-268
ISBN  :  9786024411640
Berat  :  140 gram
Dimensi (P/L/T)  :  16 cm/ 24 cm/ 1 cm
Halaman  :  124
Tahun Terbit  :  1019
Jenis Cover  :  Soft Cover

Produk ANDITYAS PRABA & RIZKI GONI