SERUAN AZAN DARI PUING WTC -HC


Penerbit  :  MIZAN MILLENIAL CREATIVA
Penulis  :  IMAM FEISAL ABDUL RAUF

“Wajib dibaca dan, bahkan lebih penting lagi, saran-sarannya perlu dilaksanakan.”
—Karen Armstrong

 

 

Pasca 9/11, media menghadap-hadapkan Amerika dengan Islam. Invasi AS ke Irak dan Afghanistan, serta “terorisme Islam” menjadi headline di media-media di seluruh dunia.  Menanggapi isu berbahaya ini, Feisal Abdul Rauf mencoba mencari akar-akar persoalan—dari inti ajaran Islam, nilai-nilai dasar konstitusi Amerika, aspek-aspek sosial-politik-ekonomi dari terorisme, hingga...

Rp. 40,000

*Harga belum termasuk diskon reseller.

Stok: Untuk membeli produk ini harus menjadi RESELLER terlebih dahulu

Deskripsi Produk

“Wajib dibaca dan, bahkan lebih penting lagi, saran-sarannya perlu dilaksanakan.”
—Karen Armstrong

 

 

Pasca 9/11, media menghadap-hadapkan Amerika dengan Islam. Invasi AS ke Irak dan Afghanistan, serta “terorisme Islam” menjadi headline di media-media di seluruh dunia.  Menanggapi isu berbahaya ini, Feisal Abdul Rauf mencoba mencari akar-akar persoalan—dari inti ajaran Islam, nilai-nilai dasar konstitusi Amerika, aspek-aspek sosial-politik-ekonomi dari terorisme, hingga kepentingan Amerika mempertahankan hegemoninya di dunia internasional.
Secara argumentatif, Imam Masjid Al-Farah ini, menunjukkan, antara lain,

  1. Ada common platform antara nilai-nilai dasar Islam dan Konstitusi Amerika dalam mempromosikan kebebasan, keadilan, kesetaraan, dan persaudaraan.
  2. Ajaran Kristen dan Yahudi—yang merupakan elemen penting dalam menentukan karakter warga dan bangsa Amerika—memiliki akar-akar yang sama dengan Islam sebagai keluarga agama Ibrahim.
  3. Keislaman dan keamerikaan bukan bersifat substitutif (saling menggantikan), tetapi komplementer (saling melengkapi). Seorang Muslim yang taat bisa menjadi warga negara Amerika yang loyal. Rauf mengemukakan argumen meyakinkan tentang eksistensi identitas Muslim-Amerika.
  4. “Terorisme” Islam lebih berakar pada persoalan ketidakadilan sosial, politik, dan ekonomi, daripada persoalan agama.

Buku ini, yang menggambarkan pergumulan identitas 7 juta Muslim di Amerika, tak pelak relevan untuk penanganan isu-isu krusial seputar hubungan antar-agama; hubungan agama dan negara; dan hubungan antar-peradaban.

"Dengan niat mulia yang tersimak penuh sepanjang isi bukunya, Imam Feisal telah memberi kita sebuah karya yang ditulis secara populer dan enak dibaca, namun dengan kesungguhan dan ketercerahan prima dan karena itu rampung secara cemerlang."
—Mochtar Pabottingi, Ahli Peneliti LIPI

"Tidak banyak imam yang menulis dengan begitu persuasif seperti Imam Feisal Abdul Rauf."
—Azyumardi Azra, Guru Besar Sejarah UIN Jakarta

“Sebuah karya luar biasa yang berupaya menjembatani (Islam dan Barat)!”
—-Profesor Dr. Hans Kung, Presiden Global Ethic Foundation

“Buku ini wajib dibaca oleh siapa saja yang ingin turut serta memperbaiki dunia ini pasca 9/11—dan itu berarti melibatkan kita semua.”
Rabbi Irwin Kula, Presiden National Jewish Center for Learning and Leadership

“Ditulis dengan baik, arif, dan membahas isu-isu yang amat penting. Buku ini wajib dibaca oleh semua orang yang peduli akan nasib dunia kita ini.”
Lord Carey of Clifton, mantan Uskup Besar Canterbury, anggota World Economic Forum's Council of 100 Leaders on West-Islamic World Dialogue

“Akhirnya, hadir sebuah buku yang membantu Barat melihat Muslim sebagaimana mereka melihat diri mereka, dan melihat Barat melalui kacamata Muslim. Memuat visi yang koheren bagi masa depan kerja sama antar-agama dalam perdamaian.”
Gunnar Stålsett, Uskup Oslo, Gereja Lutheran Norwegia, dan anggota Komite Hadiah Nobel Perdamaian

“Sebagai seseorang yang memiliki akar di Barat dan Timur, saya menyambut baik buku yang amat penting dan dibutuhkan ini. Sebuah tinjauan mendalam tentang nilai-nilai universal yang sama-sama dimiliki Dunia Islam dan Barat. Bukan hanya menunjukkan kebenaran Islam, melainkan juga kebenaran Amerika.”
Ratu Noor dari Yordania, penulis Leap of Faith

">

“Wajib dibaca dan, bahkan lebih penting lagi, saran-sarannya perlu dilaksanakan.”
—Karen Armstrong

Pasca 9/11, media menghadap-hadapkan Amerika dengan Islam. Invasi AS ke Irak dan Afghanistan, serta “terorisme Islam” menjadi headline di media-media di seluruh dunia.  Menanggapi isu berbahaya ini, Feisal Abdul Rauf mencoba mencari akar-akar persoalan—dari inti ajaran Islam, nilai-nilai dasar konstitusi Amerika, aspek-aspek sosial-politik-ekonomi dari terorisme, hingga kepentingan Amerika mempertahankan hegemoninya di dunia internasional.
Secara argumentatif, Imam Masjid Al-Farah ini, menunjukkan, antara lain,

  1. Ada common platform antara nilai-nilai dasar Islam dan Konstitusi Amerika dalam mempromosikan kebebasan, keadilan, kesetaraan, dan persaudaraan.
  2. Ajaran Kristen dan Yahudi—yang merupakan elemen penting dalam menentukan karakter warga dan bangsa Amerika—memiliki akar-akar yang sama dengan Islam sebagai keluarga agama Ibrahim.
  3. Keislaman dan keamerikaan bukan bersifat substitutif (saling menggantikan), tetapi komplementer (saling melengkapi). Seorang Muslim yang taat bisa menjadi warga negara Amerika yang loyal. Rauf mengemukakan argumen meyakinkan tentang eksistensi identitas Muslim-Amerika.
  4. “Terorisme” Islam lebih berakar pada persoalan ketidakadilan sosial, politik, dan ekonomi, daripada persoalan agama.

Buku ini, yang menggambarkan pergumulan identitas 7 juta Muslim di Amerika, tak pelak relevan untuk penanganan isu-isu krusial seputar hubungan antar-agama; hubungan agama dan negara; dan hubungan antar-peradaban.

"Dengan niat mulia yang tersimak penuh sepanjang isi bukunya, Imam Feisal telah memberi kita sebuah karya yang ditulis secara populer dan enak dibaca, namun dengan kesungguhan dan ketercerahan prima dan karena itu rampung secara cemerlang."
—Mochtar Pabottingi, Ahli Peneliti LIPI

"Tidak banyak imam yang menulis dengan begitu persuasif seperti Imam Feisal Abdul Rauf."
—Azyumardi Azra, Guru Besar Sejarah UIN Jakarta

“Sebuah karya luar biasa yang berupaya menjembatani (Islam dan Barat)!”
—-Profesor Dr. Hans Kung, Presiden Global Ethic Foundation

“Buku ini wajib dibaca oleh siapa saja yang ingin turut serta memperbaiki dunia ini pasca 9/11—dan itu berarti melibatkan kita semua.”
Rabbi Irwin Kula, Presiden National Jewish Center for Learning and Leadership

“Ditulis dengan baik, arif, dan membahas isu-isu yang amat penting. Buku ini wajib dibaca oleh semua orang yang peduli akan nasib dunia kita ini.”
Lord Carey of Clifton, mantan Uskup Besar Canterbury, anggota World Economic Forum's Council of 100 Leaders on West-Islamic World Dialogue

“Akhirnya, hadir sebuah buku yang membantu Barat melihat Muslim sebagaimana mereka melihat diri mereka, dan melihat Barat melalui kacamata Muslim. Memuat visi yang koheren bagi masa depan kerja sama antar-agama dalam perdamaian.”
Gunnar Stålsett, Uskup Oslo, Gereja Lutheran Norwegia, dan anggota Komite Hadiah Nobel Perdamaian

“Sebagai seseorang yang memiliki akar di Barat dan Timur, saya menyambut baik buku yang amat penting dan dibutuhkan ini. Sebuah tinjauan mendalam tentang nilai-nilai universal yang sama-sama dimiliki Dunia Islam dan Barat. Bukan hanya menunjukkan kebenaran Islam, melainkan juga kebenaran Amerika.”
Ratu Noor dari Yordania, penulis Leap of Faith

">

“Wajib dibaca dan, bahkan lebih penting lagi, saran-sarannya perlu dilaksanakan.”
—Karen Armstrong

 

Pasca 9/11, media menghadap-hadapkan Amerika dengan Islam. Invasi AS ke Irak dan Afghanistan, serta “terorisme Islam” menjadi headline di media-media di seluruh dunia.  Menanggapi isu berbahaya ini, Feisal Abdul Rauf mencoba mencari akar-akar persoalan—dari inti ajaran Islam, nilai-nilai dasar konstitusi Amerika, aspek-aspek sosial-politik-ekonomi dari terorisme, hingga kepentingan Amerika mempertahankan hegemoninya di dunia internasional.
Secara argumentatif, Imam Masjid Al-Farah ini, menunjukkan, antara lain,

  1. Ada common platform antara nilai-nilai dasar Islam dan Konstitusi Amerika dalam mempromosikan kebebasan, keadilan, kesetaraan, dan persaudaraan.
  2. Ajaran Kristen dan Yahudi—yang merupakan elemen penting dalam menentukan karakter warga dan bangsa Amerika—memiliki akar-akar yang sama dengan Islam sebagai keluarga agama Ibrahim.
  3. Keislaman dan keamerikaan bukan bersifat substitutif (saling menggantikan), tetapi komplementer (saling melengkapi). Seorang Muslim yang taat bisa menjadi warga negara Amerika yang loyal. Rauf mengemukakan argumen meyakinkan tentang eksistensi identitas Muslim-Amerika.
  4. “Terorisme” Islam lebih berakar pada persoalan ketidakadilan sosial, politik, dan ekonomi, daripada persoalan agama.

Buku ini, yang menggambarkan pergumulan identitas 7 juta Muslim di Amerika, tak pelak relevan untuk penanganan isu-isu krusial seputar hubungan antar-agama; hubungan agama dan negara; dan hubungan antar-peradaban.

"Dengan niat mulia yang tersimak penuh sepanjang isi bukunya, Imam Feisal telah memberi kita sebuah karya yang ditulis secara populer dan enak dibaca, namun dengan kesungguhan dan ketercerahan prima dan karena itu rampung secara cemerlang."
—Mochtar Pabottingi, Ahli Peneliti LIPI

"Tidak banyak imam yang menulis dengan begitu persuasif seperti Imam Feisal Abdul Rauf."
—Azyumardi Azra, Guru Besar Sejarah UIN Jakarta

“Sebuah karya luar biasa yang berupaya menjembatani (Islam dan Barat)!”
—-Profesor Dr. Hans Kung, Presiden Global Ethic Foundation

“Buku ini wajib dibaca oleh siapa saja yang ingin turut serta memperbaiki dunia ini pasca 9/11—dan itu berarti melibatkan kita semua.”
Rabbi Irwin Kula, Presiden National Jewish Center for Learning and Leadership

“Ditulis dengan baik, arif, dan membahas isu-isu yang amat penting. Buku ini wajib dibaca oleh semua orang yang peduli akan nasib dunia kita ini.”
Lord Carey of Clifton, mantan Uskup Besar Canterbury, anggota World Economic Forum's Council of 100 Leaders on West-Islamic World Dialogue

“Akhirnya, hadir sebuah buku yang membantu Barat melihat Muslim sebagaimana mereka melihat diri mereka, dan melihat Barat melalui kacamata Muslim. Memuat visi yang koheren bagi masa depan kerja sama antar-agama dalam perdamaian.”
Gunnar Stålsett, Uskup Oslo, Gereja Lutheran Norwegia, dan anggota Komite Hadiah Nobel Perdamaian

“Sebagai seseorang yang memiliki akar di Barat dan Timur, saya menyambut baik buku yang amat penting dan dibutuhkan ini. Sebuah tinjauan mendalam tentang nilai-nilai universal yang sama-sama dimiliki Dunia Islam dan Barat. Bukan hanya menunjukkan kebenaran Islam, melainkan juga kebenaran Amerika.”
Ratu Noor dari Yordania, penulis Leap of Faith

">

“Wajib dibaca dan, bahkan lebih penting lagi, saran-sarannya perlu dilaksanakan.”
—Karen Armstrong

Pasca 9/11, media menghadap-hadapkan Amerika dengan Islam. Invasi AS ke Irak dan Afghanistan, serta “terorisme Islam” menjadi headline di media-media di seluruh dunia.  Menanggapi isu berbahaya ini, Feisal Abdul Rauf mencoba mencari akar-akar persoalan—dari inti ajaran Islam, nilai-nilai dasar konstitusi Amerika, aspek-aspek sosial-politik-ekonomi dari terorisme, hingga kepentingan Amerika mempertahankan hegemoninya di dunia internasional.
Secara argumentatif, Imam Masjid Al-Farah ini, menunjukkan, antara lain,

  1. Ada common platform antara nilai-nilai dasar Islam dan Konstitusi Amerika dalam mempromosikan kebebasan, keadilan, kesetaraan, dan persaudaraan.
  2. Ajaran Kristen dan Yahudi—yang merupakan elemen penting dalam menentukan karakter warga dan bangsa Amerika—memiliki akar-akar yang sama dengan Islam sebagai keluarga agama Ibrahim.
  3. Keislaman dan keamerikaan bukan bersifat substitutif (saling menggantikan), tetapi komplementer (saling melengkapi). Seorang Muslim yang taat bisa menjadi warga negara Amerika yang loyal. Rauf mengemukakan argumen meyakinkan tentang eksistensi identitas Muslim-Amerika.
  4. “Terorisme” Islam lebih berakar pada persoalan ketidakadilan sosial, politik, dan ekonomi, daripada persoalan agama.

Buku ini, yang menggambarkan pergumulan identitas 7 juta Muslim di Amerika, tak pelak relevan untuk penanganan isu-isu krusial seputar hubungan antar-agama; hubungan agama dan negara; dan hubungan antar-peradaban.

"Dengan niat mulia yang tersimak penuh sepanjang isi bukunya, Imam Feisal telah memberi kita sebuah karya yang ditulis secara populer dan enak dibaca, namun dengan kesungguhan dan ketercerahan prima dan karena itu rampung secara cemerlang."
—Mochtar Pabottingi, Ahli Peneliti LIPI

"Tidak banyak imam yang menulis dengan begitu persuasif seperti Imam Feisal Abdul Rauf."
—Azyumardi Azra, Guru Besar Sejarah UIN Jakarta

“Sebuah karya luar biasa yang berupaya menjembatani (Islam dan Barat)!”
—-Profesor Dr. Hans Kung, Presiden Global Ethic Foundation

“Buku ini wajib dibaca oleh siapa saja yang ingin turut serta memperbaiki dunia ini pasca 9/11—dan itu berarti melibatkan kita semua.”
Rabbi Irwin Kula, Presiden National Jewish Center for Learning and Leadership

“Ditulis dengan baik, arif, dan membahas isu-isu yang amat penting. Buku ini wajib dibaca oleh semua orang yang peduli akan nasib dunia kita ini.”
Lord Carey of Clifton, mantan Uskup Besar Canterbury, anggota World Economic Forum's Council of 100 Leaders on West-Islamic World Dialogue

“Akhirnya, hadir sebuah buku yang membantu Barat melihat Muslim sebagaimana mereka melihat diri mereka, dan melihat Barat melalui kacamata Muslim. Memuat visi yang koheren bagi masa depan kerja sama antar-agama dalam perdamaian.”
Gunnar Stålsett, Uskup Oslo, Gereja Lutheran Norwegia, dan anggota Komite Hadiah Nobel Perdamaian

“Sebagai seseorang yang memiliki akar di Barat dan Timur, saya menyambut baik buku yang amat penting dan dibutuhkan ini. Sebuah tinjauan mendalam tentang nilai-nilai universal yang sama-sama dimiliki Dunia Islam dan Barat. Bukan hanya menunjukkan kebenaran Islam, melainkan juga kebenaran Amerika.”
Ratu Noor dari Yordania, penulis Leap of Faith

Spesifikasi Produk

SKU  :  UW-08
ISBN  :  2106005515
Berat  :  0 gram
Dimensi (P/L/T)  :  0 cm/ 0 cm/ 0 cm
Halaman  :  480
Tahun Terbit  :  1107
Jenis Cover  :  Soft Cover

Produk IMAM FEISAL ABDUL RAUF